Materi Kimia Organik Fisik
Keelektronegatifan
Satu
sifat yang dapat membantu membedakan ikatan kovalen nonpolar dengan ikatan
kovalen polar adalah keelekronegatifan, yaitu kemampuan suatu atom untuk
menarik elektron dalam ikatan kimia. Unsur-unsur dengan keelektronegatifan
tinggi memiliki kecenderungan yang lebih besar untuk menarik elektron daripada
unsur-unsur dengan keelektronegatifan rendah.
Keeleltronegatifan berkaitan dengan
afinitas elektron dan energi ionisasi. Kelektronegatifan adalah suatu konsep
relatif yang bearti bahwa keelektronegatifan suatu unsur dapat diukur dalam
kaitannya dengan keelektronegatifan unsur-unsur lain. Secara umum
keelektronegatifan meningkat dari kiri ke kanan dalam suatu periode didalam
tabel periodik. Dalam satu golongan keelektronegatifan berkurang dengan
bertambahnya nomor atom yang menunjukkan semakin bertambahnya sifat logam dari
unsur-unsur tersebut. Pada logam transisi tidak mengikuti pola keteraturan ini.
Unsur-unsur yang paling eletronegatif halogen, nitrogen dan belerang terdapat
pada sudut kanan atas dari tabel periodik, sementara unsur-unsur dengan
keelektronegatifan terendah adalah logam alkali dan logam alkali tanah yang
terletak pada sudut kiri bawah. Atom-atom unsur dengan beda keelektronegatifan
yang besar cenderung untuk menbentuk ikatan ionik karena atom unsur
keelektronegatifan lebih rendah meberikan elektronnya kepada atom unsur dengan
keelektronegatifan yang lebih tinggi. Ikatan ionik menggabungkan satu atomdari unsur
logam dan satu atom dari unsur nonlogam.
Gambar
diatas adalah perubahan keelektronegatifan terhadap nomor atom. Dimana halogen
memiliki keelektronegatifan lebih tinggi, dan logam alkali memiliki keelektronegatifan
lebih rendah.
Ikatan
Hidrogen
Ikatan
hidrogen adalah gaya tarik menarik antara atom hidrogen yang terikat pada suatu
atom berkeelektronegatifan besar dari molekul lain disekitarnya. Suatu gaya
antar molekul yang relatif kuat terdapat dalam senyawa hidrogen dengan
unsur-unsur yang mempunyai keelektronegatifan besar, yaitu flourin (F), oksigen
(O), dan Nitrogen (N). Misalnya dalam HF, H2O, dan NH3. Hidrogen merupakan
unsur yang monokovalen, hanya membentuk satu ikatan, tetapi pembentukkan ini
dapat setara empat jenis. Yaitu:
Ion
H+ terbentuk dari atom H yang melepaskan elektron.Pembentukkan ion H–Pembentukkan
ikatan suatu elektron Pembentukkan
ikatan suatu elektron (H)
Ikatan
hidrogen yang terbentuk akan lebih lemah dibanding ikatan ikatan kovalen biasa
O-H tetapi secara nyata lebih kuat daripada kebanyakan interaksi antar
molekul seperti kebanyakan hidrogen. Dalam air terbentuk linear tetapi tidak
sistematis dengan atom hidrogen lebih dekat dan lebih kuat terikat pada
salah satu atom oksigen. Dalam cairan, molekul-molekul ini mengorientasikan
diri ke arah yang meminimkan energi potensial diantara mereka.
Beberapa
gugus hidroksil memberikan banyak kesempatan untuk ikatan hidrogen dan mengarah
pada viskositas tinggi zat-zat seperti gliserin dan sirup gula.
Gaya
Van Der Waals
Gaya van der Waals adalah gaya
antarmolekul yang paling lemah dan terdiri dari gaya dipol-dipol dan gaya
dispersi. Molekul , atom, zat akan diam tak bergerak jika energi kinetiknya = 0
(nol). Keadaan ini disebut keadaan diam mutlak, dicapai jika benda berada pada
suhu 00K (-2730C). Kekuatan gaya tarik antara dipol ini biasanya lebih
lemah dari kekuatan ikatan ionik atau kovalen (kekuatannya hanya 1% dari
ikatan). Kekuatannya juga akan berkurang dengan cepat bila jarak antar dipol
makin besar. jadi gaya Van der Waaals suatu molekul akan lebih kuat pada fase
padat dibanding cair dan gas. Sebenarnya gaya dipol-dipol dan gaya london masuk
ke dalam macam-macam gaya van der Walls. Bersadarkan Kepolarannya Gaya
Van Der Walls dibagi menjadi beberapa bagian yaitu:
1. Antraksi
Ion-Dipol (Molekul Polar)
2. Antraksi
Dipol-Dipol
3. Antraksi
Ion-Dipol Terinduksi
4. Antraksi
Dipol-Dipol Terinduksi
5. Antraksi
Dipol Terinduksi –Dipol Terinduksi
Polarizabilitas
Polarizabilitas
adalah kemampuan molekul untuk mengimbas molekul lain atau membentuk dipol
sesaat. Gaya dispersi (gaya London) merupakan gaya yang relatif lemah. Zat yang
molekulnya bertarikan hanya berdasarkan gaya London, yang mempunyai titik leleh
dan titik didih yang rendah dibandingkan dengan zat lain yang massa molekul
relatifnya kira-kira sama. Jika molekul-molekulnya kecil, zat-zat itu biasanya
berbentuk gas pada suhu kamar, misalnya hidrogen (H2), nitrogen (N2), metana
(CH4), dan gas-gas mulia.
Gugus
Fungsi
Gugus
fungsi adalah gugus atom dalam molekul yang menentukan ciri atau sifat suatu
senyawa. Gugus fungsi ini merupakan atom selain atom karbon dan atom
hidrogen dalam senyawa hidrokarbon dan membentuk ikatan rangkap. Contoh Gugus
fungsi sebagai berikut:
Efek
Induksi
Efek
induksi adalah suatu aksi elektrostatik yang diteruskan melalui rantai atom
dalam suatu molekul (lewat ikatan σ). Dan efek itu dapat dinyatakan sebagai I +
dan I –.
·
I + jika subtituen yang
terikat mendorong elektron ( melepaskan e - )
·
I - jika subtituen yang
terikat menarik Elektron ( mengambil e - )
Efek
induksi dari gugus yang terikat pada rantai R dari asam karboksilat (gugus). Bila ada gugus yang
terkait pada alkil dari asam karboksilat bersifat menarik elektron, maka efek
induktif akan diteruskan kesemua atom, oksigen dari hidroksida pada asam
menjadi relatif lebih positif, hydrogen mudah lepas kesamaan karboksilat
bertambah. Pengaruh
efek induksi pada momen dipol:
Resonansi
Resonansi
adalah delokalisasi elektron pada molekul atau ion poliatomik tertentu dimana
ikatannya tidak dapat dituliskan dalam satu struktur Lewis. Aturan Struktur
Resonansi :
-
Struktur resonansi, menggambarkan molekul, ion, radikal dan ion yang tidak
cukup digambarkan hanya dengan sebuah struktur lewis, melainkan harus dengan dua atau
lebih struktur Lewis. Sehingga dapat mewakili struktur molekul, radikal atau
ion dalam bentuk hibridisasinya. Tanda panah untuk resonansi ↔
-
Dalam menulis struktur resonansi, kita hanya boleh memindahkan elektron,
sedangkan posisi inti atom tetap seperti dalam molekulnya.
-
Semua struktur harus
memenuhi struktur Lewis. Tidak boleh menulis struktur ( atom karbon mempunyai
lima ikatan).
-
Semua struktur
resonansi harus mempunyai, jumlah electron tak berpasangan yang sama.
-
Semua atom yang
terlibat dalam sistem delokalisasi harus terletak pada bidang datar atau
mendekati datar.
Hiperkonjugasi
Hiperkonjugasi
adalah ikatan C – C apabila mengikat atom lagi dengan ikatan rangkap 2 atau 3.
C-C kecil dari pada C-C perhitungan karena adanya pengaruh ikatan rangkap dua
atau tiga yaitu elektron. atau pengaruh hiperkonjugasi. Terjadi semacam
resonansi. Gejala ini disebut hiperkonjugasi yaitu karena adanya pergeseran
elektron sehingga tidak berikatan secara parsial (atom H berdekatan) sehingga sering pula
disebut konjugasi.
Contoh
:
Ikatan
dalam Etana. Kedua atom karbon dalam etana adalah tetrahedral. Tiap karbon menggunakan
4 orbital sp3 untuk membentuk 4 ikatan kovalen:
Tautomeri
Tautomtri
adalah Kesetimbangan yang cepat dicapai antara dua bentuk isomer atau lebih.
Kecepatan ini bergantung pada besarnya partikel, atom, atau gugus atom yang
berpindah sehingga isomer satu berubah menjadi isomer lain. Contohnya adalah:
Regangan
Ruang
Regangan
adalah bagian dari deformasi, yang dideskripsikan sebagai perubahan relatif
dari partikel-partikel di dalam benda yang bukan merupakan benda kaku. Definisi
lain dari regangan bisa berbeda-beda tergantung pada bidang apa istilah
tersebut digunakan atau dari dan ke titik mana regangan terjadi. Regangan mula-mula
dinyatakan:
e
= ΔL / L
dengan:
e
=regangan
ΔL
= pertambahan panjang (m)
L
= panjang mula-mula (m)
Tegangan
(stress) didefinisikan sebagai perbandingan antara gaya yang bekerja pada benda
dengan luas penampang benda. Secara matematis dituliskan:
σ
= F/A
dengan:
σ
= tegangan (Pa)
F
= gaya (N)
A
= luas penampang (m2)
Sumber:
Chang,
Raymond. 2003. Kimia Dasar Konsep-konsep
Inti Jilid 1 Edisi ketiga. Erlangga,. Jakarta.
Oxtoby,
D.W. 2001. Kimia Modern. Erlangga. Jakarta.
saya ingin bertanya, apa faktor lain sehingga terjadiny tautomeri selain yang anda paparkan diatas?
BalasHapusinformasinya sangat bagus... tetapi sedikit saran pada pokok bahasan gaya Van Der Walls itu kan dibagi menjadi beberapa bagian yaitu : Antraksi Ion-Dipol (Molekul Polar), Antraksi Dipol-Dipol, Antraksi Ion-Dipol Terinduksi, Antraksi Dipol-Dipol Terinduksi, Antraksi Dipol Terinduksi –Dipol Terinduksi. Sebaiknya itu semua dipaparkan dengan jelas, agar pembaca dapat lebih mengerti.. Terimakasih
BalasHapusapakah hyperkonjugasi terjadi pada senyawa siklik saja atau hanya asiklik?
BalasHapusTerimakasih atas materinya, sangat bermanfaat. Saya mau tanya apakah faktor2 yang memepengaruhi regangan ruang?
BalasHapusMaterinya sangat bermanfaat, tapi saya ingin bertanya. Pada bagian hiperkonjugasi, bagaimana penjelasan pembentukan c-c pada radikal bebas??. Thx
BalasHapusmaterinya sangat bermanfaat terimakasih i
BalasHapusMaterinya sangat bermanfaat sebagai referensi untuk lebih memahami materi ini. Terimakasih.
BalasHapus